Langsung ke konten utama

Baituzzakah Pertamina, Beasiswa Bazma 2017, BAZMA Scholarship



Inilah Saya bagi keluarga dan kontribusi yang telah, sedang dan akan saya berikan untuk Indonesia.

Ada sebuah pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Bagaimana mungkin Anda bisa mencintai saya kalau Anda belum mengenal saya? Perkenalkan nama saya Maya Komaraini terlahir dari pasangan yang tangguh pada tanggal 14 Febuari 1997 silam. Saat ini aktivitas saya sebagai mahasiswi di kampus Politeknik Negeri Jakarta jurusan Akuntansi dan dengan kesadaran penuh saya memilih program studi atau konsentrasi Keuangan dan Perbankan Syariah dimana saat ini saya sedang menjalani semester ke-5 saya di kampus tercinta. Selain menimba ilmu akademis di kelas, saya mengisi keseharian saya di kampus dengan berorganisasi. Sudah 2 tahun ini saya fokus belajar menjadi legislator kampus yang terasa dekat dan penuh manfaat bagi Ikatan Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta. Bukan berarti dengan saya memilih menjadi legislator kampus mempersempit ruang gerak saya untuk terjun langsung ke depan Istana Negara guna menyuarakan hak rakyat kecil.
Ketika ada yang bertanya kontribusi apa yang telah, sedang dan akan saya berikan untuk Indonesia?
Saya akan menjawab, saya telah berusaha semampu saya mengisi kemerdekaan bangsa ini dengan prestasi akademik maupun non akademik sebagaimana janji saya sebagai seorang  pelajar yang saya lafalkan setiap upacara pagi hari di sekolah kemudian saya camkan dalam hati agar saya bisa menjadi pelajar yang berprestasi hingga mengharumkan nama almamater dan bangsa, tidak terlibat dalam kenakalan remaja justru menjadi agen perubahan remaja melalui organisasi Rohani Islam yang saya ikuti dan Pusat Informasi Konseling Remaja pada masa itu. Dan kini setelah menjadi mahasiswi saya membuka mata dan telinga saya lebar-lebar untuk lebih peka dengan lingkungan saya sehingga saya mampu menerapkan ilmu yang saya peroleh selama masa perkuliahan ini khususnya bidang keuangan syariah. Ada rasa yang berkecamuk di dada ketika harus menelan pahitnya pil riba yang masih leluasa berlenggang-kangkung di lingkungan saya. Rakyat-rakyat kecil sekalipun tidak dapat membendung kebutuhan hidupnya sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mereka harus meminjam sejumlah uang kepada rentenir dan menggantinya dengan bunga 5% per bulan. Bahkan kalau saya harus menjelaskan betapa kejamnya para rentenir menambah jumlah bunga setiap bulannya apabila belum mampu membayar pokoknya hingga lunas tidak akan ada habisnya air mata yang menetes disebabkan terlambatnya saya memberikan pencerdasan kepada masyarakat bahwa dunia perbankan bukanlah hal yang mengerikan dibandingkan para rentenir itu.
Disamping itu, saat ini saya selalu berupaya dan terus berjuang menyambung suara rakyat kecil yang menderita akibat kebijakan pemerintah. Dalam kasus reklamasi misalnya, saya paham betul bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini mengalami peningkatan hingga 4,7% yang disebabkan karena banyaknya jumlah investasi asing yang masuk ke Indonesia, reklamasi teluk jakarta salah satu contohnya. Sebagai ekonom moderat tentu saja peluang harus dimanfaatkan segera, pembangunan harus diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya agar grand design teluk jakarta menjadi lalu lintas perekonomian dapat terwujud dan pundi-pundi rupiah bisa masuk ke dalam kas negara secepatnya. Akan tetapi, tidakkah kita masih punya hati nurani? Lihatlah disana petani kehilangan rumahnya, lautnya, satu-satunya sumber mata pencaharian mereka untuk kebutuhan konsumsinya dan keluarganya. Dan bila kita kaitkan dengan konstitusi negara, proyek reklamasi ini jelas-jelas cacat hukum dikarenakan tidak lolos AMDAL. Apakah kita rela apabila Ibukota kita tercinta ini raib di makan air bah akibat reklamasi yang dilakukan secara besar-besaran namun tidak di sikapi dengan bijak?
Dengan melihat kondisi Indonesia yang seperti ini saya makin yakin, Indonesia membutuhkan kontribusi lebih dari saya. Dalam jangka dekat saya akan memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan prestasi akademis saya di kelas dimulai dari merumuskan judul skripsi di semester 5 ini sesuai dengan permasalahan yang di hadapi masyarakat agar skripsi yang saya buat dapat diaplikasikan secara mudah dan terasa kebermanfaatannya oleh bangsa ini. Menguatkan pundak saya sebagai perwakilan mahasiswa di kampus, menjalankan amanah yang saya emban dengan sebaik-baik nya demi kesejahteraan Ikatan Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta dengan cara mengoptimalkan ruang-ruang penyampaian informasi media cetak maupun elektronik agar informasi yang beredar luas di lingkungan kampus PNJ dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Selanjutnya sebagai bentuk latihan saya untuk terjun ke dunia pasca kampus, saya siap menjadi mahasiswi yang tidak kenal lelah mengawal kebijakan pemerintah bagi rakyatnya. Saya siap kuliah di jalan demi menyambung aspirasi rakyat. Dan untuk jangka panjang, saya mempersiapkan diri saya menjadi wanita yang memenuhi 10 Muwashafat Muslim guna mencetak generasi terbaik bumi pertiwi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUKSES MELAKUKAN PRESENTASI

Jika anda sering mengalami kesulitan atau kegagalan dalam melakukan presentasi, berikut adalah tips bagaimana melakukan presentasi yang baik. 1. Jangan biasakan tergantung pada teks. Teks dapat membunuh bakat, merusak flow, dan menciptakan jarak. Gunakan pointers, sekedar untuk membantu. 2. Ukur sungguh-sungguh dalamnya sungai. Pelajari dulu siapa audience-nya, latar belakang, jalan pikiran, pendidikan dan jabatan mereka. Jangan main asal tembak. 3. Jangan bicarakan dua hal ini: Yang sudah mereka tahu, atau yang tak ingin didengar. Selalu sajikan hal-hal yang orisinal, jangan merusak mood audience dengan pernyataan yang tidak disukai. 4. Jangan biarkan audience jenuh. Jaga volume suara, nada tidak monoton, begitu mereka mulai jenuh ajaklah dialog, berikan sedikit humor. 5. Humor tidak boleh berlebihan. Ia hanya boleh digunakan untuk membangkitkan daya pikir. Jika berlebihan akan kehilangan substansi. 6. Periksa ruangan dan fasilitas presentasi termasuk microphone seb

Mencontek Hermione Si Juara Kelas

Ngomong – ngomong, dari mana Hermione belajar mantra2 dan ramuan2 yang tak diketahui Harry dan Ron ? Apa sih rahasianya sehingga Hermione selalu lebih maju dari mereka? Ia bahkan bisa menjadi juara kelas! Kayaknya kita perlu mencontek Hermione nih! Biar jadi juara di kelas.     1. Siapkan pelajaran sebelum sekolah Waktu pertama kali berangkat ke Hogwarts, Harry bertemu dengan Ron dan Hermione dikereta. Hermione mengatakan dia sudah menghafal seluruh isi buku2 pelajaran mereka. Terbukti bahwa Hermione jadi murid terpandai di angkatannya karena dia sudah mempersiapkan pelajaran sebelumnya.   Kita mungkin tak mampu menghafal seluruh isi buku. Tetapi membaca bahan pelajaran sebelum guru menerangkan, pasti sangat akan membantu.   2. Di kelas dengarkan pelajaran guru dengan baik Waktu pelajaran Herbologi, Hermione mendengarkan penjelasan tentang jerat setan dan cara mengusirnya. Untung dia menyimak! Jadi, ketika Harry , Ron dan Hermione sedang berusaha menembus perta

Happy Mother's Day In this Year!! \(^o^)/

Hari ini hari Kamis. Bener kan? Hahaha iya iya, lebih tepatnya "Hari Ibu" Hari ini gua pribadi udah cukup puas ngejalanin istimewa ini bersama orang yang berhak merayakannya yaitu "Mama" . Mau tau serunya hari ini? Kalo gak sabar okeh kita cekidot! Pertama-tama hari ini berjalan biasa aja. Gua bangun tidur siap-siap berangkat sekolah. Sama sekali gak nunjukin perhatian lebih buat Mama. Nah, sebelom berangkat Mama bilang sama gua "May, kalo pulang ccepet langsung pulang ya! Bantuin Mama nyuci itu cucian udah numpuk, 'kan mesin cuci rusak.." gua sahut "Iya Ma, paling pulangnya cepet". Dan ternyata bener hari ini pulang cepet sekitar jam 9-an deh. Tadinya Nanda ngajakin pulang jalan kaki tapi gua nolak dengan alasan mau pulang bantuin Mama nyuci, nanti kalo kecapean jalan yang ada gua gak nyuci.. yaudah akhirnya gua pulang naek taxdor bareng Nanda, Novrizal, dan Fildzah. Nyampe rumah gua ngerasa laper dan semangat gua turun, akhirnya buat n